
“Pemkab Karo harus segera memperbaiki infrastruktur jalan rusak dan jembatan yang ambruk karena hal itu menyangkut kepentingan orang banyak bagi warga di desa tersebut,” ujar ketua komisi B DPRD Karo, Frans Dante Ginting.
Ditambahkan, lambannya penanganan terhadap daerah tersebut akan menyebabkan warga semakin tertekan. Selain itu, perbaikan jembatan yang menghubungkan desa Kidupen - desa Jandi itu dinilai harus menjadi fokus utama Pemkab Karo untuk memudahkan warga untuk saling berinteraksi.
“Itu akan sangat berguna untuk kelancaran sarana transportasi daerah tersebut. Khususnya, membantu petani untuk memasarkan produksi pertaniannya ke Kabanjahe. Apabila hal itu tidak diatasi, dikhawatirkan menyebabkan biaya transportasi yang dikeluarkan bagi petani semakin membengkak,” ujarnya.
Pemprovsu juga diminta untuk segera memberikan bantuan kepada petani. Pasalnya, sedikitnya 60 ha areal tanaman pangan dan hortikultura di daerah tersebut mengalami fuso. “Kita harapkan hal ini tidak berlarut-larut untuk mendukung visi dan misi Gubsu agar rakyat tidak lapar, tidak sakit dan tidak bodoh,” tuturnya.
Di desa Kidupen, imbuhnya, bukan hanya padi yang rusak, tapi juga jagung, kacang panjang, cabe dan semangka. Lumpur juga merendam tanaman warga, sehingga tidak bisa dipanen atau bisa ditanam ulang langsung dan harus dibongkar untuk ditanami kembali.(Waspada)
No comments:
Post a Comment