Mejuah-juah tanah karo simalem. Bagi Anda yang memiliki info tanah karo dan ingin dipublikasikan di blog ini silahkan kirim ke: karo_simalem@ymail.com

Saturday, January 30, 2010

Jembatan Tigapancur memprihatinkan

Jembatan Tigapancur, Simpang Empat yang menghubungkan empat kecamatan yaitu, Simpang Empat, Payung, Tiganderket dan Kutabuluh terancam amblas. Lubang besar di sebelah kanan jembatan menuju Kecamatan Payung dari arah Kabanjahe ini  dikhawatirkan akan menggerus fundamen jembatan ke dasar sungai Lau Biang.

Menurut warga Desa Berastepu, Jhon Rocky Pinem (37), jembatan yang diperkirakan telah berusia 120 tahun itu sepertinya belum pernah mendapat perbaikan yang memadai. Bukan itu saja, kata dia, lobang besar yang sudah berlangsung tiga bulan, sampai sekarang belum juga diperbaiki Dinas Pekerjaan Umum  Karo.


“Saya heran, Pemkab Karo sepertinya tidak ambil pusing dengan kondisi jembatan yang rawan ambruk akibat lobang besar tersebut bisa menggerus pondasi jembatan ke dasar sungai Lau Benuken," ujar dia,

Parahnya lagi, ungkap Jhon, baik badan jembatan maupun dindingnya yang terbuat dari besi sudah tidak layak lagi sebagai pengaman pengendara kendaraan, termasuk sebagian besar pagar jembatan sudah tidak ada lagi.  Karena itu, jembatan sangat rawan bagi pengendara apalagi bagi yang melintas di malam hari.

Dikatakan, bila lubang di dekat jembatan tidak segera disikapi oleh dinas terkait, dikhawatirkan akan membesar dan akan menggerus dinding dasar jembatan. Untuk itu Dinas PU Karo harus secepatnya turun ke lapangan melihat kondisi jalan sekaligus mencarikan solusi perbaikannya, sebelum kondisi jembatan bertambah parah.

"Jembatan Tigapancur ini adalah satu-satunya jembatan menuju Tigabinanga baik dari Kabanjahe maupun dari Berastagi melalui Jembatan Kite Buah (antara Desa Batukarang Kecamatan Payung dengan Desa Singgamanik Kecamatan Munthe)," ujar dia.

Dana perawatan jalan dan jembatan selalu tercantum di APBD. Namun melihat kondisi jembatan yang sangat memperihatinkan dan terancam ambruk itu, anggaran yang rutin setiap tahun itu pun menjadi tanda tanya besar.

"Padahal, menimbun atau memperbaiki lobang yang mengundang maut itupun kalau diperbaiki berapalah dananya, paling dua truck colt diesel," ujarnya heran.

Terpisah Ketua Komisi B DPRD Karo Frans Dante Ginting mengatakan, pihaknya akan segera memberitahukan hal tersebut kepada PU Karo. Dikatakan, tidak ada alasan bagi Pemkab untuk tidak memperbaiki jembatan tersebut. kalau jalan longsor di Jalan Kiras Bangun, Lau Berneh belum juga diperbaiki, karena berada di kawasan jalan provinsi (Karo-Langkat), tapi kalau jembatan tersebut belum diperbaiki apalagi alasan Pemkab Karo, tandasnya.

"Hendaknya Pemkab memerhatikan segala prioritas sektor pembangunan yang mana yang diutamakan. Soalnya, jembatan Tigapancur yang kondisinya sangat memprihatinkan, mendesak mendapat perbaikan. Kalau hal ini dibiarkan berlarut-larut, dikuatirkan jembatan yang vital bagi empat kecamatan ini bakal ambruk, terlebih saat ini intensitas curah hujan sedang tinggi di wilayah Tanah Karo," ujar dia.

Ketika dikonfirmasi,  Kepala Dinas Pekerjaan Umum Karo Amri Tarigan enggan untuk berkomentar. Menurut stafnya, Amri sedang keluar karena ada urusan penting. Saat dihubungi melalui telepon selulernya pun terdengar nada tidak aktif.(Sinar Indonesia Baru)

No comments: