Mejuah-juah tanah karo simalem. Bagi Anda yang memiliki info tanah karo dan ingin dipublikasikan di blog ini silahkan kirim ke: karo_simalem@ymail.com

Monday, September 21, 2009

Grup musik inkulturasi Raloling (1)


Awal tahun 2000, gaung misa akulturasi yang mengeksplorasi budaya setempat dalam perayaan ekaristi di beberapa daerah di Indonesia makin berkembang. Dalam misa tersebut, perpaduan antara unsur-unsur budaya lokal dengan tata cara ekaristi yang dinilai pakem saling bersinergi sehingga menghadirkan kesan tersendiri dalam perayaan.

Di beberapa daerah, kampanye misa inkulturasi yang gencar dikampanyekan oleh para misionaris setempat disambut hangat oleh para umat. Salah satu unsur budaya lokal yang diadopsi dalam misa akulturasi itu adalah kehadiran musik tradisional. Di jawa misalnya, kehadiran alunan gending dan gamelan menjadi salah satu unsur yang kerap dihadirkan.

Tanah karo sebagai salah satu basis umat khatolik yang hidup dengan nilai-nilai budaya setempat juga tidak ketinggalan dalam mengadopsi misa inkulturasi tersebut. Perangkat musik lokal yang lebih dikenal dengan sebutan gendang karo ikut diberdayakan.

Sebelumnya perangkat gendang karo yang terdiri dari gung (gendang)-penganak, sarunai tersebut hanya digunakan dalam upacara adat semisal upacara kematian, memasuki rumah baru, ataupun perkawinan. Namun belakangan fungsinya makin meluas setelah diadopsi seagai pengiring musik misa inkulturasi.

Sayangnya, grup musik karo yang intens dengan misa inkulturasi sangat langka. Hingga saat ini, tercatat hanya ada satu grup musik tradisional karo yang bisa menjaga eksistensi untuk mengiringi lagu pujian dalam misa yakni “Raloling”. Bahkan bisa dibilang, grup musik Raloling ini merukan satu-satunya grup musik inkulturasi karo di dunia.

Grup yang diawaki oleh Prem Ginting, Ham Ginting, Marhen Ginting dan Hadir Perangin-angin ini secara rutin menjadi pengiring dalam misa inkulturasi yang digelar di Stasi Suka, Paroki Kabanjahe. Grup ini juga sudah sudah mulai dilirik dalam kegiatan-kegiatan yang lebih besar lagi.(Bersambung)

No comments: