Mejuah-juah tanah karo simalem. Bagi Anda yang memiliki info tanah karo dan ingin dipublikasikan di blog ini silahkan kirim ke: karo_simalem@ymail.com

Wednesday, September 08, 2010

Dewan kecam plesir tiga kepala dinas

Keberangkatan tiga pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Karo ke negeri Belanda ketika bencana letusan Gunung Sinabung belum usai, selain menuai kecaman keras dari bebagai pihak khususnya pengungsi juga ditanggapi pihak DPRD Karo.

”Sangat disayangkan kepergian mereka itu. Semestinya, kepala daerah dapat membedakan mana yang penting dan perlu,” ujar Wakil Ketua DPRD Karo Ferianta Purba.

Menurutnya, keberadaan Kadis Kesehatan, Pertanian dan, PU ketika bencana belum usai sangatlah dibutuhkan berbagai pihak. Kebijakan serta koordinasi lintas sektoral, sesuai Tupoksi di instansinya masing-masing dikhawatirkan terganggu.

Politisi muda asal Partai Golkar ini menambahkan, kerja kemanusiaan yang seharusnya diemban di dalam negeri (Kab Karo), dinilai jauh lebih penting dibandingkan, alasan kunjungan kerja ke negeri kincir angin itu.

“Ketika rakyat membutuhkan kita, disitulah kita seharusnya ada. Dan tidak ada gunanya kita ada, jika rakyat tidak butuh kita. Itu harus dicamkan baik-baik,” tegas Purba.

Disinggung upaya pemanggilan ketiga Kadis tersebut oleh DPRD untuk dimintai keterangannya usai melakukan lawatan dari Belanda, Ferianta mengatakan, hal tersebut akan dibahas lebih lanjut oleh internal DPRD.  Kondisi tersebut ucap Ferianta, telah dipersiapkan sebelum bencana Sinabung menimpa warga.

“Hal itu akan kami bahas. Kepergian mereka memang sudah terjadwal sebelum bencana. Tetapi semestinya, ada unsur hati nurani yang berbicara. Timbang dalam hati, manakah lebih penting berangkat ke Belanda atau menangani puluhan ribu pengungsi yang kondisinya masih kacau-balau," kata dia.

Menurut Ferianta, keberangkatan ketiga kepala dinas tersebut sama sekali tidak berhubungan dengan bencana Sinabung. Seandainya kunjungan terkait bencana, tambah dia, mungkin masih dapat dimaklumi warga.

Sementara itu, informasi yang diperoleh di lapangan, bukan hanya pengungsi, masyarakat yang mengetahui kabar tersebut, juga mencibir keberangkatan kenjungan kerja ketiga pimpinan SKPD tersebut.

“Jangankan pengungsi, kita juga geram ketika mengetahui hal itu. Entah apa yang ada dibenak mereka, sehingga tega berbuat demikian,” ujar Sembiring warga Kabanjahe yang rumahnya tidak berada jauh dari kawasan camp pengungsi Jambur Lige.(hariansib.com)

No comments: