
Sekretaris F-PDS (Partai Damai Sejahtera) DPRD Sumut Darmawan Sembiring kepada wartawan, Selasa (19/1) di DPRD Sumut mengatakan, kesemrawutan pusat pasar menyebabkan penataan kota terkesan amburadul.
“Kota Kabanjahe yang pernah meraih piala adipura, kini kondisinya sangat memprihatinkan. Selain jorok, semraut dan macet, penataan kotanya juga sangat amburadul. Buktinya, jalan protokol yang mengelilingi pusat pasar di inti kota, separuh diantaranya telah dibangun kios-kios darurat,” kata Darmawan.
Menurut Darmawan, akibatnya hampir tiap hari terjadi kemacetan dan tak jarang para pengguna jalan mengeluh. Tidak hanya itu, para pedagangpun kecewa, sebab kios-kios darurat yang dibangun untuk tempat berjualan pengganti kios mereka yang terbakar tidak representatif.
“Para pedagang sebenarnya menginginkan Pemkab membangun kios yang permanen sebagai pengganti kios yang terbakar. Tapi kenyataanya, Pemkab hanya membangun kios darurat yang tidak layak sebagai tempat berjualan, sehingga sangat mengganggu keindahan kota,” tandas anggota Komisi C ini.
Darmawan yang merupakan anggota dewan dari Dapil Karo, Dairi dan Pakpak Bharat ini berharap Pemkab segera membangun pasar yang permanen, agar para pedagang yang selama ini mencari nafkah di pusat pasar itu dapat kembali berjualan dengan layak.
“Seharusnya ada langkah-langkah nyata dari Pemkab untuk membenahi inti Kota Kabanjahe dari kejorokan dan kesemrautan dengan sesegera mungkin membangun pasar dimaksud, sehingga tercipta kembali kebersihan dan kerapian kota sesuai harapan masyarakat. Tapi ini tidak, Pemkab seolah-olah kurang peduli,” ujar Darmawan.
Jika Pemkab Karo tidak sanggup membangun kembali kios yang terbakar, tambah Wakil Ketua DPW PDS Sumut itu, hendaknya mereka melakukan kerjasama dengan pihak ketiga, sebab banyak investor yang menyatakan kesiapannya untuk membangun.(Sinar Indonesia Baru)
No comments:
Post a Comment