Melita menatap final IGT

Melita Berliana Meliala atau biasa disapa Melita Meliala lahir di Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara pada 18 Oktober 1985 lalu.  Dengan talenta bernyanyinya, ia mengikuti Indonesia's Got Talent (IGT)  dengan harapan membuktikan ia mampu hidup melalui musik sekaligus membawa nama Tanah karo ke seluruh masyarakat Indonesia.

Dalam situs indondesiasgottalent.com disebutkan, kontestan yang masuk 48 besar ini suka menyanyi sejak usia 12 tahun. Meskipun berasal dari keluarga yang memiliki darah seni, namun keinginan wanita  yang sedang menjalani pendidikan S2 ini terjun ke dunia entertainment kurang mendapat restu dari orang tuanya. Audisi  IGT  pun ia ikuti  secara diam-diam.

Tahap Semifinal menjadi tantangan tersendiri bagi gadis yang sangat mengagumi Agnes Monica ini. Meskipun mengajar vokal di salah satu sekolah musik terkemuka di Indonesia, Melita tidak pernah mendapatkan pelatihan menyanyi.

Ia belajar secara otodidak lewat internet, merekam suaranya sendiri bahkan membaca buku tentang bernyanyi. Ia sangat berharap suatu saat nanti pelatih vokal sebesar Bertha dapat melatihnya bernyanyi. Mimpi untuk menjadi seorang penyanyi serta mendapatkan pembimbing vocal yang kompeten agar dapat mengembangkan bakat, menjadi motivasi utama Melita untuk terus berlatih.

Ingin menjadi penyanyi sebesar Kelly Clarkson juga merupakan impian Melita sejak lama. Penampilan Kelly yang sederhana dan suara yang dahsyat diakui Melita sangat ingin ia tiru.

"teman-teman, terimakasih ya buat dukungan, motivasi, dan pujian yang teman-teman berikan.. semoga aku dapat terus memberikan yang terbaik," tukas dia di akun twitternya Melitameliala.

Dukung Melita di ajang IGT yang ditayangkan secara live oleh Indonesiar setiap Sabtu. Untuk mendukung Melita, ketik IGTMELITA kirim ke 9200. Bergabunglah dalam fan box Melita di akun facebook.

35 negara

IGT merupakan ajang pencarian bakat yang berawal dari Got Talent, salah satu program produksi FremantleMedia yang telah sukses di 34 negara di seluruh dunia. Program ini mendapat sambutan meriah di Amerika (America's Got Talent), di Inggris (Britain's Got Talent) dan masih banyak lagi negara lainnya. Tahun ini, Indonesia akan menjadi negara ke-35 yang memproduksi program pencarian bakat yang diakui dunia ini.

Hebatnya, program pencarian bakat ini tidak mengenal jangkauan usia dan jenis bakat. Anak-anak, remaja, dewasa bahkan orang tua dapat meraih mimpinya untuk menunjukan bakat mereka di depan khalayak banyak.

Personal, grup atau berkelompok dari kalangan dan profesi apapun bebas mengekspresikan bakat dirinya. Baik itu menari, bernyanyi, bermain musik, sulap, martial art (seni ilmu bela diri), kesenian tradisional, extreme act, olahraga, pelatih binatang dan bakat lain yang dapat menghibur masyarakat banyak.

Ada 5 tahap yang harus dilalui kontestan IGT yakni precasting 10 kota di Indonesia yang diikuti oleh puluhan ribu masyarakat Indonesia kemudian disaring untuk mengikuti penjurian di Jakarta. Audisi/ Penjurian di Jakarta 500 orang yang terpilih dari 10 kota diundang ke Jakarta Tampil di depan 3 orang juri yakni Ria Irawan, Anjasmara dan Vina Panduwinata. Untuk lolos ke babak berikutnya, kontestan harus mendapatkan minimal 2 yes dari juri

Judges Choice, di sini 250 orang lolos ke tahap pemilihan juri. Juri menonton kembali semua penampilan kontestan yang sudah lolos audisi. Setelah melalui perdebatan diantara juri, mereka memutuskan yang terbaik untuk masuk.

Semifinal diikuti 48 kontestan yang dibagi ke dalam beberapa grup. Penampilan semifinalis tidak hanya dinilai oleh juri tapi juga penonton di rumah. Sedangkan pada putaran final hanya ada 12 semifinalis yang lolos. Final Indonesia hanya akan memilih 1 penampilan terbaik sebagai Juara Indonesia's Got Talent.

Pemenang IGT selain akan mendapatkan hadiah ratusan juta rupiah, juga akan mendapatkan kesempatan untuk tampil bersaing di panggung internasional dengan seluruh juara Got Talent dari 34 negara  lainnya.