Mejuah-juah tanah karo simalem. Bagi Anda yang memiliki info tanah karo dan ingin dipublikasikan di blog ini silahkan kirim ke: karo_simalem@ymail.com

Wednesday, October 13, 2010

Tanah Karo di era 80-an (1)

Rumah adat masih eksis



Iseng-iseng saya membuka Google map. Awalnya cuma terkait dengan tugas untuk mencari lokasi beberapa titik di daerah Gunung Merapi, Sleman Jogja. Lama-lama tangan saya gatal untuk mengarahkan kursor komputer ke sebuah pulau yakni Sumatera.

Zoom in terus saya lakukan sehingga akhirnya menemukan satu wilayah, yang menjadi tempat tanah kelahiran saya 'Tanah Karo Simalem'. Ternyata ada banyak hal yang selama ini yang terkait dengan arah mata angin yang sudah terpatri di benak saya tidak tepat setelah saya melihat gambaran yang sebenarnya di Google map tersebut.


Saya pun terpancing untuk membuka beberapa gambar yang di-upload di beberapa titik misalnya saja Kabanjahe, Lingga, dan Berastagi. Yang membuat saya terkejut, ternyata foto-foto yang ditampilkan tersebut merupakan foto yang diambil pada tahun 1980.

Uniknya, yang meng-upload foto-foto tersebut ternyata bukan orang karo, melainkan orang asing. Sayangnya, saya lupa siapa namanya, karena terlanjur tertarik dengan foto-toto yang diunggahnya Kemungkinan orang asing tersebut pernah menjadi turis yang berkunjung ke Tanah Karo  kala itu. Dilihat dari kemasan foto-foto yang ditampilkannya, sepertinya dia seorang profesional.

Saya tidak begitu yakin, apakah orang-orang Karo sendiri memiliki dokumentasi yang cukup lengkap seperti yang dimiliki oleh bule tersebut. Padahal dokumentasi itu sangat penting untuk sekedar mengingatkan sebuah gambaran sebuah masa atau era.

Terlepas dari tampilan foto yang bisa mengundang perdebatan, tak kalah menarik yang bisa diungkap dari foto-foto tersebut adalah gambaran kondisi masyarakat Karo kala itu yakni sekitar tahun 1980-an. Si bule sepuh tersebut banyak memfokuskan perhatiannya kepada keindahan arsitektur rumah adat Karo 'Siwaluh Jabu'. Saya yang kelahiran tahun 1984, tidak memiliki banyak gambaran soal era tersebut.

Ketika sudah mulai paham sedikit demi sedikit soal kehidupan dunia luar, pada saat itu rumah adat sudah menjadi penglihatan langka. Sisa-sisa memori 1980 yang masih bisa saya nikmati di kampung halaman saya yakni desa Suka, Kecamatan Tigapanah adalah keberadaan rumah panggung yang coraknya hampir sama dengan rumah siwaluh jabu.

Yang bisa saya tangkap dari foto-foto tersebut, pada era 80-an, rumah adat masih cukup banyak bertebaran di kampung-kampung tanah karo. Rumah adat tersebut tampaknya masih eksis, meskipun sebagian besar kondisinya memprihatinkan karena kurang perawatan.(bersambung)

No comments: