Berastagi menjadi daerah tujuan wisata warga Kota Medan dan sekitarnya. Imbasnya, pasar buah yang berada di kaki Bukit Gundaling ini ramai dikunjungi wistawan.
Daerah ini memiliki luas areal 2.131,87 Km persegi atau 21.381 hektar. Kota ini termasuk daerah yang memiliki temperatur dingin kerena berada di ketinggian 1.400 meter di atas pemukaan laut. Secara umum warga Sumatera Utara mengenal daerah ini sebagai daerah penghasil pertanian.
Kota ini juga diklaim memiliki keindahan alam yang cukup memikat. Selain berhawa sejuk, suasana alam pegunungan di dekat jejaran bukit barisan yang mengitari kota menambah keindahan, menakjubkan kawasan tersebut.
Tak heran, setiap hari libur tiba, sebagian besar warga dari sejumlah daerah menyerbu kota ini. Dari Kota Medan, jarak Berastagi hanya sekitar 60 Km. Kedekatan jarak ini menambah keyakinan para wisatawan untuk berlama-lama tingga di sana. Selain itu, kota ini juga menyediakan tempat berbelanja bagi pendatang yang berkunjung ke Berastagi.
Kepiawaian pedagang dalam menata dagangan, mulai dari buah-buahan, sayur segar, aksesoris, cenderamata dan pakaian bercirikan Tanah Karo, menjadi salah satu daya tarik tersendiri dan kenangan bagi wisatawan.
Letak Pasar Buah Berastagi yang berada di jantung kota, memudahkan pengunjung untuk mampir di sana. Memang bangunan yang diresmikan pemakaiannya 18 Mei 1984 lalu oleh Bupati Karo Rukun Sembiring tidak banyak mengalami perubahan. Bentuk bangunan di bagian tengah yang kerap di sebut balai saja yang mengalami peremajaan tahun lalu.
Pusat perbelanjaan di kawasan Tugu Perjuangan, Berastagi memiliki luas 1 hektar. Pasar ini sebelumnya dikenal dengan nama Tarum Ijuk (atap ijuk). Konon ceritanya, sebelum peremajaan tahun 1984, seluruh atap bangunan kios di kawasan itu terbuat berasal dari iju pohon enau. Pasar yang kerap dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara ini, memang pantas disebut sebagai surga berbelanja.
Seperti penuturan Uli Br Sitepu. Penjual buah di pasar buah berastagi ini mengatakan biasanya wisatawan Benua Eropah dan Benua Amerika ramai berkunjung pada bulan Juni hingga Oktober. Sementara wisatawan asal negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura ramai berkunjung sebelum bulan puasa.cara individu.
Sementara itu, Adi wisatawan asal Medan mengaku senang berkunjung ke Berastagi. Dia memiliki prinsif jika berangkat ke Berastagi tidak puas rasanya jika tidak membeli buah di pasar buah Berastagi.
“Saya setiap ke Berastagi selalu beli buah-buahan,” ungkapnya. Buah yang dibeli Adi bervariasi semisal jeruk, marquisa, dan aneka buah-buahan lainnya. “Bagi saya rasanya belum puas datang ke Berastagi jika tidak membeli buah,” ungkapnya.(Sumut Pos)
No comments:
Post a Comment