Mejuah-juah tanah karo simalem. Bagi Anda yang memiliki info tanah karo dan ingin dipublikasikan di blog ini silahkan kirim ke: karo_simalem@ymail.com

Monday, August 30, 2010

JPS galang dana untuk korban letusan Sinabung

Posko JPS

Masyarakat Karo yang berdomisili di Jogja mendirikan posko Jogja Peduli Sinabung (JPS) yang bertujuan untuk menghimpun dana bagi para pengungsi letusan Gunung Sinabung, Tanah Karo, Sumatera Utara.

Steering Committe (SC) JPS Hendra Sinulingga mengatakan posko ini dirikan sebagai bentuk keprihatinan dan solidaritas masyarakat Karo yang tinggal di Jogja terhadap para pengungsi yang saat ini diperkirakan jumlahnya telah lebih dari 20 ribu orang.

"Melalui JPS ini kami berharap warga Karo dan juga Sumatera Utara tergerak hatinya untuk ikut menyalurkan bantuan," ujar dia saat ditemui di Posko JPS yang berlokasi di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Jl Monjali, Nandang, Sariharjo, Ngaglik.

Dikatakan, dana yang terkumpul nantinya akan dikirimkan ke posko pengungsi di Tanah Karo. Untuk menghimpun dana tersebut, pihaknya akan membuka posko selama 24 jam sehingga masyarakat yang ingin memberikan bantuan bisa terlayani dengan baik.

JPS, kata dia, juga akan menerapkan upaya jemput bola yakni bersilaturahmi dari rumah ke rumah.  Selain itu, kata dia, dalam waktu dekat ini juga akan diadakan kegiatan doa bersama untuk keselamatan dan kesehatan para pengungsi.

Pendeta GBKP Jogja Peskaria Imanuel Perangin-Angin menambahkan, dari kontak terakhir dengan posko pengungsi Sinabung di Tanah Karo diketahui bahwa kondisi pengungsi yang ditampung di Jambur-Jambur (balai pertemuan adat) di Kabanjahe dan Berastagi sangat memprihatinkan.

"Posko-posko yang dirikan tidak kuat menampung para pengungsi yang jumlahnya terus bertambah. Mereka sangat membutuhkan bantuan logistik terutama untuk keperluan sehari-hari," ungkap dia.

Selain di Monjali, JPS juga mendirikan posko di Jl Janti, Gang Veteran No 36. Bantuan, kata dia, juga bisa disalurkan ke nomor rekening 2033-01-000349-2 BRI KCP Monjali, atas nama Peskaria Imanuel Perangin.

No comments: