Bantuan mulai mengalir

Pengungsi di posko penampungan (daylife.com)

Tim penanggulangan bencana akibat letusan Gunung Sinabung yang telah bersiaga di diposko utama di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Jalan Veteran, Kabanjahe, Karo, telah menerima bantuan logistik dan dana.

Demikian disampaikan Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Darwinsyah.

Bantuan dana yang telah diterima berupa uang Rp500 juta dari Menteri Koordinator Kesejahteraan Sosial (Menkokesra), Rp300 juta dari pemerintah provinsi dan Rp200 juta dari pemerintah kabutapen.

Selain itu ada juga bantuan makanan dan minuman, serta obat-obatan. "Bantuan baik dana ataupun makanan dan lainnya telah kami terima. dari Menko Kesra Rp300 juta, pemprov Rp300 juta dan pemkab Rp200 juta," papar Darwinsyah.

Meski belum ada kepastian dari tim ahli Vulkanologi tentang kapan status Gunung Sinabung kembali stabil, Darwinsyah berharap kondisi segera membaik. "Kami berharap status gunung stabil kembali, walaupun belum ada pernyataan resmi dari tim ahli vulkanologi. Tim ahli vulkanologi memang menyatakan Gunung Sinabung luput dari pengawasan," ujarnya.

Jumlah warga yang mengungsi akibat letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, masih simpang siur. Pagi ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 34 ribu jiwa yang mengungsi.

"Ada 17 titik pengungsian di antaranya di Kota Kabanjahe 10 titik, Berastagi dua titik, Bregesi satu titik, Siapang satu titik, Kota Bulu satu titik, dan Singgamanik dua titik," ungkap Kepala Pusat Data Informasi Dan Humas BNPB Triadi Sardono.

Para pengungsi, lanjut dia, membutuhkan selimut, tenda, obat, susu, dan pembalut wanita. Namun kebutuhan yang paling mendesak adalah masker, MCK, sabun, dan susu bayi.

"Kami mendapat bantuan dari Menkokesra Rp500 juta, Kemenkes 20 ribu masker dan tenaga medis. Kami juga membuat posko induk dan media center," paparnya.(okezone.com)