Pasokan logistik (antaranews.com) |
"Saya sudah lima hari di sini tapi belum mendapat susu kotak (formula) untuk anak," kata Nova (22), salah satu pengungsi di Posko Jambore Lige, Kabanjahe, dari Desa Berkerah, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, Kamis.
Ia menjelaskan, selama berada di pengungsian, anaknya Thelasunika yang berusia satu tahun tujuh bulan terpaksa hanya diberi asupan teh manis sebagai pengganti susu. Padahal, katanya, anaknya baru saja berhenti meminum air susu ibu (ASI), sehingga sangat membutuhkan susu formula sebagai asupan gizi untuk diminum setiap hari.
Hal serupa juga dikeluhkan Desi Sembiring (26), pengungsi asal Desa Guru Kinayan di kabupaten itu. Ia mengatakan, selama dua hari mengungsi di jambur itu, anaknya yang berusia dua tahun masih meminum susu bubuk yang masih sempat dibawa dari rumah saat hendak mengungsi.
Namun stok susu formula yang dibawa dari rumah itu, katanya, kini telah habis sehingga anaknya kini tidak lagi meminum susu apa pun selama berada di pengungsian itu. Ia menjelaskan, selama berada di pengungsian tidak pernah mendapat jatah susu formula untuk anak-anak. Padahal sepengetahuannya, pihak panitia di posko jambur itu menerima bantuan susu bubuk untuk anak-anak.
"Pernah kami minta tapi tidak dikasih, alasan mereka belum untuk dibagi-bagi," katanya.
Desi berharap, pemerintah menyediakan susu bubuk untuk anak-anak bagi para pengungsi di jambore itu, sehingga kesehatan anak-anak mereka dapat terjaga selama berada di pengungsian. Salah seorang panitia posko Jambur Lige, Jonathan Sitepu mengatakan, selama ini pihaknya telah membagikan seluruh stok susu kotak untuk anak-anak kepada para pengungsi.
Persediaan susu itu, bahkan sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan para anak-anak yang berada di pengungsian itu.(antaranews.com)
No comments:
Post a Comment