Mejuah-juah tanah karo simalem. Bagi Anda yang memiliki info tanah karo dan ingin dipublikasikan di blog ini silahkan kirim ke: karo_simalem@ymail.com

Tuesday, August 31, 2010

Ekonomi warga terganggu

Seorang turis di jalur pendakian (globespot.com)
Semburan debu dan asap di gunung Sinabung mengakibatkan ekonomi warga di beberapa desa yang berada di bawahnya jadi terganggu. Seperti terlantarnya areal pertanian untuk beberapa hari ke depan, karena hampir dapat dipastikan warga tidak akan mendatangi ladang ladang mereka karena lebih berkosentrasi menyelamatkan jiwa mereka masing–masing. Akibatnya, sekitar 400 hektare lahan pertanian berupa jeruk, kentang dan lainnya dipastikan akan rusak akibat terkena debu sulfur yang mengandung racun.

Sedangkan pariwisata mulai mempengaruhi karena lokasinya jauh, sekitar 23 km dari Berastagi. Hal ini dikemukakan salah satu penggiat wisata Tanah Karo, Dikson Pelawi. Menurut pria yang juga bergerak di dunia perhotelan ini, tingkat kunjungan wisata belum terpengaruh kasus semburan di Gunung Sinabung.


Memang saat puasa, tingkat kehadiran wisatawan ke Berastagi ada sedikit penurunan, sehingga jangan dulu dialaskan minimnya turis datang akibat Gunung Sinabung. Selain keterangan Pelawi, dari  hotel Mikie Holday Resort didapat temuan kalau akhir pekan ini mereka tidak mengalami gangguan berarti. Walau tak seramai tamu di bulan lainnya, namun pihak hotel mampu mempertahankan keseimbangan tamu di hotelnya.

Tak dipungkiri banyak juga calon tamu yang mempertanyakan musibah di Gunung Sinabung, namun berkat penyadaran yang dirilis lewat email, akhirnya tamu-tamu dapat memahami keadaan dan tetap datang ke Berastagi.

Kondisi sebaliknya terjadi di Danau Lau Kawar, sebagai tempat utama camping ground dan pendakian di Karo, daerah ini hingga Sabtu siang sepi pengunjung. Belum diketahui apakah alasan keamanan secara pasti menjadi latar mereka tidak mendatangi camping ground itu, entah disebabkan masalah lain.

Kondisi ini pun berdampak pada melompongnya areal camping ground, kalaupun ada hanya memilih duduk di sisi benteng danau. “Memang belum ada perintah resmi, tapi selaku pengelola Lau Kawar kami langsung respon masalah ini dengan tidak memberikan izin bagi para pendaki naik ke Gunung Sinabung,” ujar Pelin.(hariansumutpos.com)

No comments: