Seorang turis di jalur pendakian (globespot.com) |
Sedangkan pariwisata mulai mempengaruhi karena lokasinya jauh, sekitar 23 km dari Berastagi. Hal ini dikemukakan salah satu penggiat wisata Tanah Karo, Dikson Pelawi. Menurut pria yang juga bergerak di dunia perhotelan ini, tingkat kunjungan wisata belum terpengaruh kasus semburan di Gunung Sinabung.
Memang saat puasa, tingkat kehadiran wisatawan ke Berastagi ada sedikit penurunan, sehingga jangan dulu dialaskan minimnya turis datang akibat Gunung Sinabung. Selain keterangan Pelawi, dari hotel Mikie Holday Resort didapat temuan kalau akhir pekan ini mereka tidak mengalami gangguan berarti. Walau tak seramai tamu di bulan lainnya, namun pihak hotel mampu mempertahankan keseimbangan tamu di hotelnya.
Tak dipungkiri banyak juga calon tamu yang mempertanyakan musibah di Gunung Sinabung, namun berkat penyadaran yang dirilis lewat email, akhirnya tamu-tamu dapat memahami keadaan dan tetap datang ke Berastagi.
Kondisi sebaliknya terjadi di Danau Lau Kawar, sebagai tempat utama camping ground dan pendakian di Karo, daerah ini hingga Sabtu siang sepi pengunjung. Belum diketahui apakah alasan keamanan secara pasti menjadi latar mereka tidak mendatangi camping ground itu, entah disebabkan masalah lain.
Kondisi ini pun berdampak pada melompongnya areal camping ground, kalaupun ada hanya memilih duduk di sisi benteng danau. “Memang belum ada perintah resmi, tapi selaku pengelola Lau Kawar kami langsung respon masalah ini dengan tidak memberikan izin bagi para pendaki naik ke Gunung Sinabung,” ujar Pelin.(hariansumutpos.com)
No comments:
Post a Comment