Presiden SBY (poskota.co.id) |
Presiden SBY belum merasa perlu mengunjungi pengungsi Letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumut. Sebab, Letusan Gunung Sinabung belum menjadi bencana nasional dan masih bisa ditangani pemerintah daerah setempat.
"Kemarin BNPB sudah melaporkan ke Presiden. Namun belum ada kegentingan yang memaksa untuk ditinjau Presiden karena ini belum bencana nasional dan masih mampu ditangani pejabat setempat," kata Jubir Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha.
BNPB, menurut Julian, sudah melaporkan adanya peningkatan aktivitas Gunung Sinabung. Presiden pun sudah memerintahkan BNPB bekerjasama dengan Menkokesra untuk menyerahkan bantuan awal dari Pemerintah Pusat.
"BNPB langsung mengirim belasan tim ke lokasi. Sehari berikutnya Menkokesra menyampaikan dana bantuan awal sebesar Rp 500 juta," terang Julian.
Julian menuturkan, Presiden juga mengimbau agar BNPB melakukan advokasi dalam hal administrasi misalnya audit dan bantuan dari luar. BNPB juga diperintahkan Presiden untuk membangun tempat penampungan lengkap dengan toilet dan dapur umum.
Debu letusan berbahaya
Letusan Gunung Sinabungjuga membawa material abu dan asap hitam yang berbahaya bagi manusia. Warga yang masih berada di pemukiman diminta untuk menutup hidup dan mulutnya.
"Debu itu berbahaya, makanya kita minta supaya warga menutup mulut dan hidungnya," ujar Kepala Dinas Penanggulangan Bencana Alam (Kadistamben) Sumut, Untung Kaban.
Menurut Untung, imbauan agar warga menutup mulut dan hidung tersebut ditujukan bagi warga yang berada di zona berbahaya karena enggan mengungsi meskipun sudah diperingatkan.
"Kalau yang sudah di pengungsian mereka aman, tapi yang masih di daerah yang kurang dari radius 6 Km itu yang berbahaya. Padahal dari awal kita sudah peringatkan warga untuk mengungsi, tapi masih ada swebagian warga yang membandel," imbuhnya.(detik.com)
No comments:
Post a Comment