Mejuah-juah tanah karo simalem. Bagi Anda yang memiliki info tanah karo dan ingin dipublikasikan di blog ini silahkan kirim ke: karo_simalem@ymail.com

Tuesday, September 14, 2010

Muspida Labuhanbatu bantu pengungsi Sinabung

Berastagi sepi (analisadaily.com)
Para pengungsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo yang berada di lokasi pengungsian di Jambur Teras Brastagi, menerima bantuan berupa 523 karung beras ukuran 10 kilogram dan mie instan sebanyak 41 kotak dari Pemerintah Kabupaten, DPRD dan Polres Labuhanbatu, Senin (13/9), di lokasi pengungsian.

Penyerahan bantuan kepada para pengungsi korban letusan gunung Sinabung itu, diserahkan Ketua DPRD Labuhanbatu Ellya Rosa Siregar selaku Ketua Tim bersama dengan Wakil Bupati Labuhanbatu Suhari serta Kapolres Labuhanbatu AKBP Roberts Kennedy diwakili Kasat Intelkam AKP Mijer.

Jumlah TPS berkurang

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karo menyiapkan 586 tempat pemungutan suara (TPS) dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Karo 27 Oktober mendatang. Jumlah pusat lokasi pemberian suara ini berkurang sekitar 32 TPS dari sebelumnya sekitar 618 TPS.

Jumlah pemilih tetap Pemilu Kada Karo tahun 2010 sesuai dengan kesepakatan yang diambil antara KPU Karo, Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Karo dan Panwas Karo mengalami peningkatan 3.855 orang dari jumlah daftar pemilih sementara (DPS) yang hanya berkisar 247.468 orang pada pemilihan legislatif.

Relawan dijamu pengungsi

Membuat kue lebaran (hariansumutpos)

Bencana letusan Gunung Sinabung, memaksa ribuan warga, yang berdiam di sekitar lerengnya dengan radius 6 Km, untuk sementara harus lebih lama meninggalkan kediaman masing-masing.

Bagimana tidak, status tanggap darurat  gunung yang  sejak, Minggu (29/8) dini hari lalu meletus dan ditetapkan menjadi tipe B, awalnya  ditetapkan hingga tanggal 9 September 2010 harus diperpanjang  dua minggu (24/9).
Level IV, status awas yang  belum kunjung di turunkan pihak vulkanologi, mengingat aktivitas gunung yang beradma di ketinggian 2451 m dpl  itu  masih  tinggi, membuat Pemkab Karo mengeluarkan surat keputusan baru terkait status tanggap darurat.

Sesuai keterangan Kabid Humas Pemkab Karo, Jhonson Tarigan, perpanjangan status tanggap darurat itu berdasarkan keputusan yang dikeluarkan oleh Bupati Karo, no 800/179/huk-orta/2010. Menurut Jhonson, perpanjangan status tanggap darurat itu, setelah berakhirnya penetapan status tanggap darurat sebelumnya

Wednesday, September 08, 2010

Dewan kecam plesir tiga kepala dinas

Keberangkatan tiga pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Karo ke negeri Belanda ketika bencana letusan Gunung Sinabung belum usai, selain menuai kecaman keras dari bebagai pihak khususnya pengungsi juga ditanggapi pihak DPRD Karo.

”Sangat disayangkan kepergian mereka itu. Semestinya, kepala daerah dapat membedakan mana yang penting dan perlu,” ujar Wakil Ketua DPRD Karo Ferianta Purba.

Tuesday, September 07, 2010

Tanggap darurat Sinabung diperpanjang

Pemerintah kemungkinan memperpanjang pemberlakuan tanggap darurat Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut). Hal itu dilakukan menyusul meletusnya kembali gunung berketinggian 2.400 mdpl pada dini hari tadi.

"Berakhirnya besok 9 September. Tapi kita melihat situasi seperti sekarang ini dan besok sudah tanggal 8 kemungkinan akan diperpanjang," kata Menko Kesra Agung Laksono usai rapat mengenai pendidikan di Kantor wakil presiden, Jl Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (7/9).

Aktivitas pasca letusan tertutup kabut

Asap kian membubung (kompas.com)
Gunung Sinabung kembali mengeluarkan letusan, Selasa (7/9) dinihari sekitar pukul 00.23 WIB. Namun aktivitas pasca-letusan itu tidak bisa disaksikan di kejauhan karena hujan deras yang turun dan gunung berbalut kabut.

Surya, salah seorang penduduk Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara menyatakan, letusan gunung tersebut menyebabkan getaran yang cukup kuat. Rumahnya merasakan guncangan hingga beberapa saat. Sejauh ini dilaporkan tidak ada korban jiwa maupun kerusakan yang diakibatkan letusan ini.

Letusan sinabung tak pengaruhi agenda SBY

Memandang letusan dari jauh (kompas.com)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah mengetahui meletusnya kembali untuk yang kelima kalinya Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, Selasa (7/9) dini hari tadi.

Menurut Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, saat Presiden mendengarkan paparan dari Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono kemarin sore sudah dilaporkan mengenai kondisi Gunung Sinabung.

Sinabung kembali muntahkan abu vulkanik hingga radius 8 Km

Meletus lagi (detik.com)
Letusan Gunung Sinabung, Sumatra Utara, kembali terjadi. Kali ini, gunung tersebut memuntahkan abu vulkanik cukup deras hingga radius 8 Kilometer.

"Iya terjadi letusan lagi sekitar pukul 00.23 WIB," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono, Selasa (7/9).

Menurut Surono, letusan berlangsung hingga 37 detik. Sebelum mengeluarkan hujan abu, terjadi gempa dangkal berkekuatan kecil dengan frekuensi cukup sering.

"Banyak sekali gempa dangkal. Sekitar pukul 21.00 WIB. Kalau jarak getaran sekitar 8 Km, tinggi asap sampai 5.000 meter," tambahnya.

Akibat letusan ini, listrik di sekitar kawasan tersebut padam. Tenda pengungsian dan posko pemantau gunung kini hanya menggunakan genset.

Monday, September 06, 2010

Paslon meminta berkat uskup

Didoakan (hariansib.com)

Uskup Agung Medan Mgr AB Sinaga memberikan doa dan berkat kepada pasangan Riemenda Jamin Ginting dan Aksi Bangun yang akan maju pada Pemilukada Karo di Keuskupan Agung Medan.

“Tetaplah berpegang pada kejujuran dan kebenaran. Saya akan mendoakan kalian untuk hal-hal yang baik,” ujar Uskup.

Kedatangan pasangan yang baru saja mendapatkan nomor urut 2 ini dimaksudkan untuk meminta berkat dan doa. Pertemuan hikmad dan bersahaja diawali dengan doa oleh AD Handoko, Sekretaris Forum Komunikasi Masyarakat Katolik (FMKI) Sumut.

Ironis, tiga pejabat Pemkab plesir ke Belanda

Periksa mata (detikfoto.com)

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini Senin (6/9) mengunjungi para pengungsi korban letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara. Ironisnya tiga pejabat yang mengurusi bencana itu, justru pergi ke Belanda.

Kedatangan Presiden SBY hanya diterima Gubernur Sumut Syamsul Arifin. Tiga kepala dinas yang juga menjadi koordinator penanggulangan bencana di Kabupaten Karo itu, tidak ada di tempat. Ketiganya sedang melakukan perjalanan ke Belanda.

SBY minta pengungsi bersabar dan berdoa

Kunjungi pengungsi (antarafoto.com)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengunjungi pengungsi letusan Gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara. SBY meminta pengungsi bersabar dan terus berdoa.

"Alhamdulillah hari ini, saya beserta Ibu Negara, para menteri dan gubernur, bupati bisa berada di tempat ini. Saya datang dari Jakarta untuk melihat langsung keadaan Bapak dan Ibu dan anak-anak sekalian." kata SBY.

Getaran vulkanik meningkat

Sinabung dari ketinggian (elsaelsi.wordpress.com)

Aktivitas Gunung Sinabung hingga Senin (6/9) berangsur-angsur tenang. Tapi, aktivitas di dalam gunung diperkirakan masih meningkat.

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Surono, Senin (6/9), mengatakan, saat ini energi tremor cenderung menurun. Namun di sisi lain terjadi peningkatan getaran vulkanik.

Dari pantauan selama 3 hari, terjadi sebanyak 55 getaran gempa vulkanik berskala kecil yang tidak dirasakan oleh manusia. "Perkiraan saya saat ini gunung saat ini sedang melakukan pengumpulan energi," ujar Surono.

Ingin pulang ke rumah.....

Sudah tak betah (antarafoto.com)

Warga yang tinggal di pengungsian akibat meletusnya Gunung Sinabung Kabupaten Karo Propinsi Sumatera Utara ingin segera kembali ke rumah masing-masing.

"Kapan kami bisa pulang? Kami ingin pulang tapi karena belum ada pemberitahuan kami tidak berani," kata salah seorang pengungsi, Sofiana Beru Sitepu di Jambur Kabanjahe, Senin.

Sofiana adalah warga desa Kuta Tengah Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Karo yang sudah berada di posko pengungsian jumbur Simbakata sejak Sinabung Meletus.

SBY: Bantuan ditambah Rp3 M

SBY-Ani Yudhoyono (presidenri.go.id)

Pemerintah pusat memberikan bantuan tambahan sebesar Rp3 miliar untuk menangani bencana alam letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Bantuan itu diserahkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada kunjungan ke Sumatera Utara guna meninjau lokasi pengungsian letusan Gunung Sinabung, Senin.

Usai mendengarkan paparan Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin dan Bupati Karo Daulta Daniel Dede Sinulingga di Pangkalan TNI AU Medan, Presiden mengatakan tambahan bantuan tersebut untuk mengelola tahap tanggap darurat bencana.

Sunday, September 05, 2010

Karo Jakarta gelar Sinabung Night

Bams Bukit-Tiofanta Pinem (dok)

Bencana letusan Gunung Sinabung yang memaksa sekitar 20 ribu warga di tiga kecamatan mengungsi ke berbagai tempat mengundang keprihatinan komunitas Karo di perantauan.

Selain masyarakat Karo Jogja yang melakukan penggalangan dana lewat Jogja Peduli Sinabung (JPS), kini giliran masyarakat Karo Jakarta akan menyelenggarakan malam pengumpulan dana bagi korban letusan Gunung Sinabung pada Selasa (7/9) mendatang bertempat di Jl Saharjo, Manggarai, Jakarta Selatan.

Nomor urut Paslon ditetapkan

Pilkada Karo (dok)
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karo menetapkan nomor urut sepuluh pasangan calon (Paslon) Bupati Karo dan Wakil Bupati Karo periode 2010-2015 yang akan mengikuti Pilkada 27 Oktober 2010 mendatang. Pencabutan nomor digelar di Hotel Green Garden Berastagi, Jumat (3/9).

Acara ini berlangsung setelah KPU menetapkan sepuluh pasangan calon dalam pemilihan bupati dan wakil bupati Karo periode 2010-2015. Hadir dalam acara itu, Kapolres Karo AKBP Ignatius Agung Prastyoko, Danyon 125 Simbisa dan Ketua PN Kabanjahe yang diwakili oleh Jasael Manulang.

DPRDSU: Bentuk tim musibah Sinabung

Antre makanan (antaranews.com)
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara diminta segera membentuk sebuah tim khusus untuk memantau dan mengawasi segala sesuatu sehubungan dengan musibah meletusnya Gunung Sinabung, termasuk terkait penyaluran bantuan.

"DPRD Karo harus membentuk sebuah tim khusus untuk memastikan semuanya berjalan sebagaimana mestinya," ujar ketua Komisi E DPRD Sumatera Utara, Brilian Moktar.

Menurut Brilian Moktar, semua bentuk tindakan terhadap para korban musibah Gunung Sinabung termasuk penyaluran bantuan harus berjalan secara terbuka dan transparan.

Waspadai banjir lahar!

Menjemur jagung (hariansumutpos.com)
Hujan yang turun pasca meletusnya Gunung Sinabung di Kabupaten Karo akan berdampak bagi masyarakat yang berada di bantaran sungai. Dikhawatirkan, hujan akan membawa lahar-lahar yang dimuntahkan Gunung Sinabung itu beberapa waktu lalu.

“Masyarakat bermukim di bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Sinabung diminta waspada kemungkinan terjadinya bahaya sekunder berupa banjir lahar,” himbau kepala bagian tata usaha Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Iman K Sinulingga.

Carrefour sumbangkan dua truk sembako

Logo Carrefour (matanews.com)
Untuk meringankan beban para pengungsi korban letusan Gunung Sinabung, Tanah Karo, Carrefour Medan mengirim bantuan dua truk sembako dan kebutuhan lainnya. Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada pengungsi yang berada di Jambur Taras, Brastagi dan Jambur Adil Makmur di Kabanjahe.

Store Manager Citra Garden Achmad Fauzi pada pelepasan bantuan di Medan, Sabtu (4/9) menyebutkan, bantuan sembako, makanan bayi dan perlengkapan mandi tersebut merupakan bantuan tahap awal yang diberikan.

Pemkab dinilai abaikan pengungsi anak

Belajar di pengungsian (hariansumutpos.com)

Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA) Indonesia Arist Merdeka Sirait menyayangkan penanganan pengungsi Gunung Sinabung yang ada di posko-posko. Pemkab Karo kurang memperhatikan anak-anak yang ada di pengungsian, mereka lebih peduli terhadap pengungsi dewasa.

Trauma anak di Tanah Karo akibat letusan Gunung Sinabung sangat perlu diperhatikan agar tidak berkepanjangan, ujar Ketua Komnas PA Indonesia Arist Merdeka Sirait, Sabtu (4/9) saat melakukan pembekalan kepada seratusan relawan Posko Anak Ceria lereng Sinabung yang tergabung dalam Posko relawan KAKR GBKP.

PMI: Pengungsi Sinabung capai 21 Ribu

Logo PMI (kompasiana.com)
Palang Merah Indonesia (PMI) mencatat pengungsi letusan Gunung Sinabung mencapai 21 ribu orang. Jumlah ini meningkat dibanding beberapa hari lalu yang tercatat hanya 19 ribu orang.

Koordinator Bidang Penanggulangan Bencana PMI Sumarsono mengatakan pengungsi terdata lebih banyak pada Sabtu lalu seiring belum turunnya status Gunung Sinabung.

"Tadinya begitu dibolehkan pulang, pengungsi sudah mulai turun. Tapi sejak kembali diberitakan statusnya 'waspada', mereka kembali lagi ke pengungsian," ujar Sumarsono di sela-sela pelepasan tim siaga PMI menyambut arus mudik lebaran 2010 di Silang Monas, Jakarta, Minggu (5/9).

Terpaksa beribadah di pengungsian

Menjalankan ibadah (liputan6.com)
Warga yang menjadi korban letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, hingga Minggu(5/9), masih tinggal di lokasi pengungsian, sekitar enam kilometer dari kaki gunung.

Meski dalam suasana keprihatinan dan rasa haru, mereka tetap melaksanakan ibadah minggu dan doa bersama dengan penuh khusyuk. Mereka berharap bencana tak akan terulang kembali dan segera berakhir. Dengan demikian, mereka bisa kembali ke desanya masing-masing.

Saat ini, ribuan orang terpaksa tinggal di lokasi

"Kami rindu sekolah lagi"

Memberikan bantuan (tribun-medan.com)
Anak-anak di Brastagi, Kabupaten Tanah karo, Sulawesi Utara, ingin kembali bersekolah. Sejak Gunung Sinabung meletus sepekan silam, sekolah di desa-desa mereka harus ditutup. Mereka kini terpaksa tinggal bersama warga lain di kamp pengungsiam di Desa Telagah, Kecamatan Sungai Bingei.

Lebih dari 200 anak usia sekolah yang mengungsi sejak Gunung Sinabung meletus. Selama di kamp, mereka menghabiskan waktu dengan membaca buku pelajaran dan komik bantuan dari donatur. Mereka mengaku senang membaca. Selain itu, mereka juga membuang rasa bosan dengan bermain di sungai yang tak jauh dari pengungsian.

Besok, SBY dijadwalkan kunjungi pengungsi

SBY (coretan-arifudin.blogspot.com)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan mengunjungi pengungsi letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, Senin (6/9) pagi. Kunjungan itu khusus memantau kesiapan penanganan bencana letusan Gunung Sinabung lalu kembali ke Jakarta.

"Rombongan Presiden dijadwalkan tiba di Medan pukul 08.00 WIB menuju Kabupaten Karo langsung kembali ke Jakarta sore hari. Tidak ada agenda lain di Sumut, hanya memantau kesiapan penanganan letusan Sinabung," kata Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Utara (Sumut) Eddy Sofyan, Minggu (5/9).

Menurut Eddy, rencananya Presiden akan didampingi Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, Menteri Koordinator (Menko) Politik dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Sosial Salim Segaf Aljufri, Menteri Kesehatan Endang Sedyaningsih, dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.

Friday, September 03, 2010

Pengungsi minta jaminan Pemkab

Suasana dingin Tanah Karo (detik.com)

Harapan pengungsi untuk segera pulang ke rumahnya kembali pupus setelah letusan besar terjadi Jumat (3/9) pagi. Kini, ribuan warga terpaksa tinggal di sejumlah titik pengungsian hingga waktu yang belum ditentukan.

Sebagian warga menyatakan harapannya agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo menjamin keamanan harta benda dan rumah warga setelah kosong selama sepekan terakhir. Kendati ada penjagaan dan polisi, namun dengan personel yang terbatas, mereka khawatir pencurian dapat terjadi kapan saja.

Letusan kecil masih terjadi

Andi Arief (matanews.com)
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) kembali meletus. Namun tingkat letusan kali ini lebih kecil dibandingkan letusan yang terjadi tadi pagi.

"Data yang kami peroleh letusan terjadi sekitar pukul 17.59 WIB. Intensitas letusan lebih kecil dibandingkan tadi pagi," kata Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief, Jumat (3/9).

Sementara dari lokasi dilaporkan, letusan sore ini sempat membuat warga di Kecamatan Kabanjahe kaget. Mereka berlarian ke luar rumah karena merasakan getaran yang lumayan kuat. Belum ada laporan apakah warga kembali mengungsi atau kembali ke rumah masing-masing pascaletusan.

Harap-harap cemas...

Di bawah kepungan asap (vivanews.com)
Pengungsi letusan Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara harap-harap cemas menunggu instruksi pemerintah untuk memulangkan mereka dari pengungsian.

Banyak dari mereka sudah tidak sabar ingin kembali, apalagi rumor yang berkembang di masyarakat,  status gunung Sinabung sudah aman, dan letusan pagi tadi adalah yang terakhir.

Akibatnya, tidak sedikit masyarakat yang memilih kembali ke rumah, meski sudah ada larangan dari pemerintah setempat. Ada yang hanya sekedar mengambil barang,  atau membereskan rumahnya akibat debu letusan gunung.

Letusan Sinabung dievaluasi

Surono (beritabandoeng.com)

Gunung Sinabung di Tanah Karo, Sumatera Utara kembali meletus setelah sempat reda selama empat hari. Letusan kali ini pun lebih dahsyat dibanding letusan pada pekan lalu.

Letusan Sinabung ini diharapkan merupakan letusan yang terakhir kalinya. Warga diharapkan dapat kembali kerumah masing-masing.

"Semoga ini letusan paripurna yang mengakhiri sandiwara Sinabung yang mencemaskan semua pihak," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono, Jumat (3/9).

Menurut Surono, pihaknya dalam dua hari ini akan mengevaluasi apakah warga sudah diperbolehkan pulang ke rumah mereka.


IM2 sediakan akses internet gratis

Logo Indosat

PT Indosat Mega Media (IM2) menyediakan layanan akses internet gratis untuk mempermudah masyarakat sekitar serta para wartawan cetak maupun elektronik dari berbagai media dalam mengakses perkembangan terbaru pasca-meletusnya Gunung Sinabung di Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara (Sumut).

Manager Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) PT IM2, Arya Hendradi, Jumat, mengatakan bahwa pemberian fasilitas layanan internet gratis tersebut merupakan rangkaian kepedulian Indosat IM2 kepada masyarakat yang sedang ditimpa kesulitan.

Abu menyebar hingga Deli Serdang

Debu bertebaran (beritasore.com)

Semburan abu vulkanik akibat letusan Gunung Sinabung tak hanya menyebar di Kabupaten Karo, tetapi juga dirasakan di daerah-daerah sekitarnya. Kabupaten Deli Serdang, tetangga terdekat Kabupaten Karo, merupakan salah satu daerah yang terkena imbasnya.

Di Lubuk Pakam, ibukota Kabupaten Deli Serdang, beberapa warga menyatakan merasakan efek abu tersebut. Namun baru belakangan mengetahui abu itu bersumber dari letusan Gunung Sinabung.

"Saya sedang memarkirkan kendaraan di Jl. Sudirman, Lubuk Pakam, pagi tadi dan saat akan mengambil kembali kendaraan, banyak sekali debu.

Sekitar Sinabung tertutup asap

Asap tebal (kompas.com)

Situasi di sekitar Gunung Sinabung, Tanah Karo, Sumatra Utara, diselimuti kabut pekat. Kabut berasal dari campuran debu letusan gunung dini hari tadi dan air hujan.

Pantauan Jumat (3/9), kabut menyebar sejauh radius 20 kilometer dari titik letusan. Warga di sekitar gunung sudah diminta mengosongkan desa dan mengungsi ke tempat aman.

Sinabung dan manajemen bencana

Bocah pengungsi (kompas.com)

Gunung Sinabung yang kegiatannya meningkat beberapa hari terakhir walhasil meletus pada Sabtu, 28 Agustus, malam.

Fakta yang menarik adalah bahwa sampai beberapa jam sebelum gunung meletus, lembaga yang berwenang mengeluarkan status suatu gunung api bersikukuh bahwa kegiatan Sinabung tidak berbahaya. Berdasarkan informasi ini, otoritas lokal memutuskan tak mengeluarkan perintah mengungsi kepada penduduk yang tinggal di sekitar Sinabung.

Kerikil bertebaran ke perkampungan

Muntahkan material (kompas.com)
Letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), yang terjadi pada Jumat (3/9) pagi, turut menyemburkan bebatuan. Sejumlah warga yang mengungsi pagi tadi menyatakan letusan tersebut merupakan yang terbesar dibanding sebelumnya dan sangat menakutkan.

E Sembiring, warga Desa Deram, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, menyatakan situasi di desanya cukup mencekam Jumat pagi ketika mereka mengungsi dengan kendaraan. Selain debu bercampur belerang, kerikil-kerikil kecil dari muntahan gunung juga sampai di kampung mereka.

Pengungsi kebingungan

Rombongan pengungsi (okezone.com)

Ribuan warga dari berbagai desa yang berada di sekitar Gunung Sinabung kembali mengungsi menyusul letusan gunung itu. Sebagian warga berkumpul di dekat kediaman Bupati Karo di kawasan Jl Veteran karena belum tahu harus kemana.

Para pengungsi tersebut masih bertahan di atas kendaraan atau berkumpul di pinggir jalan. Umumnya mereka masih diliputi rasa panik dan belum tahu harus bagaimana. Kendati ada beberapa lokasi pengungsian yang disediakan pemerintah setempat, namun mereka terkesan ingin mencari alternatif tempat yang lain.

Sejak malam warga sudah diungsikan

Berjaga-jaga (kompas.com)
Gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara meletus lagi subuh tadi sekitar pukul 04.38 WIB. Warga serta petugas keamanan yang berjaga-jaga di sekitar gunung sudah diperingatkan agar segera mengungsi sejak malam tadi.

"Sekitar pukul 19.30 WIB (2/9), kita sudah perintahkan agar seluruh warga dan aparat kepolisian mengungsi dari sana," terang Kepala Pusat Vulkonologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono saat dihubungi, Jumat (3/9).

Letusan terbesar!

Erupsi (newstime.co.za)
Gunung Sinabung di Tanah Karo, Sumatera Utara, kembali meletus Jumat (3/9) sekitar pukul 04.48 WIB hingga 04.51 WIB. "Ini merupakan letusan terbesar dibanding dua sebelumnya," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, Surono.

Akibat letusan tersebut, kata Surono, getaran dan suara gemuruh terdengar dari jarak 8 kilometer tenggara Sinabung. Asap hitam pekat pun membubung dari kawah Gunung Sinabung. Diperkirakan, tinggi asap 3.000 meter dari bibir kawah dan condong ke arah timur.

Surono pun memperkirakan sejumlah material dimuntahkan dari kawah Sinabung. Antara lain berupa abu, pasir maupun kerikil. Dalam jarak 2 kilometer, menurut Surono, hingga kini masih terjadi hujan kerikil di wilayah sekitar Gunung Sinabung.

Sulit diprediksikan ihwal letusan susulan dari Sinabung. "Seperti kita menembakkan senapan, Sinabung mengokang kembali dengan gertakan dan gempa yang besar. Tapi kita lihat apakah gunung akan menggelembung. Jika iya, masih ada letusan lagi," kata Surono.

Sinabung kembali meletus pagi ini

Kembali meletus (thejakartapost.com)
Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara kembali meletus dengan mengeluarkan suara bergemuruh dan mengeluarkan asap tebal pagi ini.

Informasi dari salah seorang warga Desa Perteguhan, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Karo, Jumat dini hari, melaporkan, Gunung Sinabung tersebut terasa mulai beraktivitas sekitar pukul 04.50 WIB.

Aktivitas gunung tersebut ditandai dengan suara gemuruh disertai dengan gempa vulkanik yang mengejutkan warga. Juga tampak asap tebal keluar dari puncak gunung yang memiliki ketinggian 2.640 meter diatas permukaan laut.

Warga yang tengah berada di rumah-rumah mereka tampak mengambil sikap waspada di depan rumah mereka, demikian juga yang berada di lokasi-lokasi pengungsian. Guncangan gempa vulkanik yang diserta suara gemuruh terjadi sekitar satu menit lebih.

Thursday, September 02, 2010

Anak-anak butuh susu

Pasokan logistik (antaranews.com)
Para orang tua yang mengungsi di Posko Jambur Lige mengeluh karena sejak hari pertama mengungsi sampai saat ini belum mendapat bantuan susu bubuk bagi anak-anak mereka.

"Saya sudah lima hari di sini tapi belum mendapat susu kotak (formula) untuk anak," kata Nova (22), salah satu pengungsi di Posko Jambore Lige, Kabanjahe, dari Desa Berkerah, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, Kamis.

Ia menjelaskan, selama berada di pengungsian, anaknya Thelasunika yang berusia satu tahun tujuh bulan terpaksa hanya diberi asupan teh manis sebagai pengganti susu. Padahal, katanya, anaknya baru saja berhenti meminum air susu ibu (ASI), sehingga sangat membutuhkan susu formula sebagai asupan gizi untuk diminum setiap hari.

"Meletus karena tidak diruwat"

Semprot tanaman (hariansumutpos.com)
Secara ilmiah, letusan Gunung Sinabung diketahui merupakan peristiwa alam terkait aktivitas gunung berapi.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono berulang kali menegaskan, peristiwa itu terkait aktivitas vulkanik gunung api yang sudah bertipe A itu.

Tetapi bagi warga yang bemukim di sana, meletusnya gunung di ketinggian 2.451 m dpl itu tidak terlepas minimnya ritual-ritual adat (ruwatan, red)  dari masyarakat setempat, sebagai penghargaan sebagai ’penghuni’ di kawasan Sinabung.

Sulitnya meramal Sinabung

Irwan Meilano  (vivanews.com)
Dapatkah kita menebak letusan gunung api? Ketika mengikuti workshop gunung api beberapa tahun lalu di kaki Gunung Avachinsky-Rusia, seorang vulcanologist USGS mengatakan cara termudah memahami sulitnya meramal letusan gunung api adalah menonton film Dante's Peak. Saya kira dia benar.

Film itu berlatar letusan Mount St. Helens pada 1980. Diceritakan seorang pakar gunungapi Dr Dalton (Pierce Brosnan) menghadapi dilema berat.  Dia harus membuat prediksi, apakah gunungapi akan meletus, atau tidak. Ini soal serius:  soalnya ada warga yang wajib dievakuasi. Pekerjaan ini jelas tak mudah.

Warga gelar ritual persembahan leluhur

Jambur Dalihan Natolu (liputan6.com)
Sejumlah tokoh masyarakat di kaki Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, menggelar ritual persembahan pada leluhur. Ritual digelar di Desa Sukanalu, Kecamatan Namanteran, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Ritual diikuti puluhan orang yang mewakili desa-desa di kaki Gunung Sinabung, Kamis (2/9). Dalam ritual itu mereka membawa daun sirih dan rokok yang diletakkan di bawah pohon di pinggir desa. Dua orang warga yang merupakan tokoh masyarakat sempat tak sadarkan diri karena kerasukan. Mereka menyebut diri sebagai arwah yang bermukim di Sinabung saat kerasukan.

Usir kejenuhan, pengungsi menari

Tersenyum sejenak dalam tarian (liputan6.com)
Pengungsi yang tinggal di lokasi pengungsian Jambur Dalihan Natolu, Kaban Jahe, Karo, Sumatra Utara, berusaha melupakan kesedihan. Mereka bergembira sejenak dengan menikmati organ tunggal, seperti yang dinikmati pada Rabu (1/9) malam.

Sejak tinggal di pengungsian, kondisi para korban letusan Sinabung semakin memprihatinkan. Seorang di antaranya adalah nenek Ginting. Untuk menghilangkan kesedihan, dia bersama pengungsi lain berusaha menghibur diri. Caranya dengan berjoget  dan menari bersama diiringi organ tunggal sebelum beristirahat.

Jambur dipakai untuk nikahan, pengungsi dipindah

Jenuh di posko pengungsian (liputan6.com)

Jambur atau balai adat di Karo, Sumatra Utara, yang dijadikan tempat pengungsian warga tak bisa digunakan lagi, Kamis (2/9). Bangunan tersebut akan dipakai untuk resepsi pernikahan. Para pengungsi pun terpaksa dipindahkan ke berbagai tempat.

Menurut pengelolanya, balai adat tersebut sudah dipesan dari jauh hari untuk sebuah pesta. Para pengungsi hanya bisa pasrah. Sementara itu, aktivitas Gunung Sinabung masih belum bisa diprediksi. Badan Mitigasi Nasional bencana mengembalikan para pengungsi ke tempat asalnya, meski status gunung tersebut masih waspada

Aktivitas Sinabung kembali meningkat

Sinabung 'batuk' lagi (antaranews.com)

Aktivitas Gunung Sibanung, Brastagi, Sumatra Utara, Kamis (2/9), kembali meningkat. Gunung meletuskan asap sebanyak 10 kali sejak Rabu malam hingga Kamis pagi. Sementara getaran mencapai 19 kali.

Tim Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Brastagi, Kamis (2/9), mengatakan, aktivitas gunung memang tak sesering sebelumnya. Namun, warga yang tinggal di sekitar radius 6 kilometer Gunung Sinabung dilarang pulang. Sementara di luar radius itu boleh kembali.

Wednesday, September 01, 2010

5.000 pengungsi putuskan pulang

Keperluan seadanya (gulfnews.com)
Ribuan pengungsi korban letusan Gunung Sinabung di beberapa lokasi penampungan memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing, Rabu (1/9). Keputusan itu diambil karena aktivitas vulkanik gunung tersebut menunjukkan tanda-tanda normal.

Data Posko Utama Pengendalian Bencana Gunung Sinabung mencatat jumlah pengungsi yang ditampung di sejumlah lokasi mengalami penurunan drastis sejak Rabu pagi. Sedikitnya 5.000 warga sudah pulang ke rumah dan mulai menjalani kehidupan normal.

Koordinasi buruk.....

Koordinasi (hariansib.com)
Untuk menanggulangi puluhan ribu pengungsi dari puluhan desa yang kini terancam Letusan Gunung Sinabung, DPRD Karo bersama Muspida mengharapkan Pemkab Karo berkoordinasi dengan DPRD dan Muspida plus lainnya.

Apapun namanya, puluhan ribu warga yang saat ini mengungsi ke berbagai lost dan desa, perlu makanan dan obat-obatan. Tanpa berkoordinasi, apapun dilakukan Pemkab Karo dengan sepihak, hasilnya tidak akan berbuah baik. Koordinasi itu perlu, sebab semua permasalahan bukan semuanya dapat diketahui dan ditangani Pemkab Karo itu sendiri.

6 kamar mandi untuk ribuan pengungsi

Periksa kesehatan (hariansumutpos.com)
Ribuan pengungsi korban letusan gunung Sinabung yang tersebar di sejumlah tempat mengalami kekurangan sarana kebersihan/mandi cuci, kakus (MCK). Kondisi ini sangat mendesak dan harus menjadi perhatian pemerintah.

Bukti minimnya sarana MCK  terlihat dari banyaknya  pengungsi yang  harus mengantre saat pagi hari di depan kamar mandi. Bahkan, pengguna kamar mandi sampai dijatah dua menit  perorang.

“Ini sangat menyiksa. Kami harapkan segera ada solusi dari pemerintah,” ujar Sembiring mewakili pengungsi, yang ditemui koran ini di Jambur Sempakata, Kabanjahe, Selasa (31/8) pagi.

Serangan penyakit mulai merajalela

Penyaluran bantuan (antaranews.com)
Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan kecemasan merupakan penyakit yang paling banyak diderita pengungsi akibat meletusnya Gunung Sinabung, Minggu (29/8).

"Jenis keluhan terbanyak adalah ISPA yang diderita 1.144 pasien atau 40 persen dan cemas yang diderita 725 orang atau 25 persen, gastritis 539 orang (19 persen) dan conjungtivitis 282 orang (10 persen)," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Dirjen P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Adhitama di Jakarta, Rabu.

Kekhawatiran mulai menghantui

Ternak warga yang terlantar (liputan6.com)

Aktivitas Gunung Sinabung di Karo, Sumatra Utara, mulai mereda. Meski begitu, ribuan warga masih bertahan di tenda pengungsian dengan kondisi memprihatinkan.

Korban di pengungsian saat ini membutuhkan bantuan, dari air bersih hingga obat-obatan. Mereka juga mulai mengeluhkan lokasi pengungsian yang semakin tidak sehat.

Tak hanya itu, warga mulai khawatir kehilangan harta benda dan ternak yang ditinggal selama mengungsi. Terlebih beberapa pengungsi sudah mulai kehilangan ternak. Sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari pemerintah daerah, terkait kepulangan mereka ke rumah masing-masing.

Sebagian pengungsi masih bertahan

Sinabung saat masih terlelap (flickr.com)
Belasan ribu warga dari sejumlah desa di Kabupaten Karo, Sumatera Utara hingga Rabu masih bertahan di sejumlah pengungsian, karena khawatir terjadinya letusan susulan Gunung Sinabung.

 "Walaupun sejak dua hari terakhir ini belum ada peningkatan aktivitas yang berarti di Gunung Sinabung, tetapi kami masih mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya letusan susulan," ujar David Ginting, warga Desa Sukanalu, Kecamatan Naman Teran.

Pada Rabu dini hari Sinabung masih saja menyemburkan asap meski ketebalannya  jauh berkurang dibandingkan dengan situasi saat akan meletus pada tanggal 29 dan 30 Agustus.

Sinabung masih berstatus awas

Antri makan (kompas.com)
Aktivitas Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, relatif tidak ada tanda-tanda penurunan. Statusnya pun masih awas. Puncak gunung masih diselimuti asap putih.

Pemantauan Rabu (1/9), situasi di sekitar kaki Gunung Sinabung, masih terlihat sepi. Ladang-ladang tak terurus karena ditinggalkan warga mengungsi.

Sementara itu, warga korban gunung meletus yang mengatangi Rumah Sakit Umum Kabanjahe, terus meningkat. Kini tercatat 68 orang korban gunung meletus, 23 orang di antaranya anak-anak dirawat di rumah sakit tersebut.